Badan Riset dan Inovasi menggelar bedah buku yang mengungkap jejak pemimpin inklusif dari Banten, Kiai Embay Mulya Syarief, karya Eko Supriatno. Acara ini diselenggarakan melalui platform Zoom, dihadiri oleh narasumber-narasumber terkemuka serta lebih dari 500 peserta. Ini adalah wujud nyata dari komitmen masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan inspirasi sosial.
Gubernur Andra Soni turut hadir dalam acara ini, menambah wawasan dan memberikan perspektif yang lebih luas tentang pentingnya kepemimpinan yang inklusif. Acara ini dipandu oleh moderator Kang Ocid Abdurrosyd Siddiq dan host Ketua Umum DPP Gemawati, MA Sintia Aulia Rahmah, yang membuat diskusi terasa hidup dan interaktif.
BRIMA dan Peranannya dalam Inovasi dan Riset
Badan Riset dan Inovasi hadir sebagai lembaga yang memperkuat ekosistem riset dan inovasi. Mereka tidak hanya mengelola potensi kader dan sumber daya secara maksimal, tetapi juga berfungsi sebagai think-tank yang merumuskan pemikiran, gagasan, dan kebijakan baru. Dalam rangka merawat tradisi keilmuan, BRIMA menggelar bedah buku biografi Kiai Embay Mulya Syarief, sosok inspiratif bagi banyak kalangan.
Upaya ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami pentingnya keilmuan dan intelektualitas. Acara ini juga mencerminkan dedikasi BRIMA dalam mengangkat sosok-sosok yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat, yang tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai teladan dan inspirasi.
Interaksi dan Testimoni dari Berbagai Pakar
Acara bedah buku ini terasa sangat spesial, karena menjadi semacam kado ulang tahun untuk Kiai Embay yang ke-73. Kiai Embay bukan hanya Ketua Umum Mathla’ul Anwar, tetapi juga seorang ulama moderat yang memegang teguh nilai-nilai Islam. Acara ini menghadirkan testimoni dari 12 guru besar dan pakar dari berbagai kampus di Indonesia.
Mereka menyoroti kiprah Kiai Embay dari berbagai sudut pandang, menjadikannya sebagai teladan dalam pendidikan dan sosial. Misalnya, Rektor UIN Jakarta menyoroti peran Kiai Embay dalam pendidikan Islam yang inklusif. Banyak dari mereka memberikan ulasan yang memperkuat nilai kepemimpinan Kiai Embay, yang perlu diadopsi dalam pengembangan pendidikan.
Aspek lain yang diangkat adalah bagaimana Kiai Embay membangun sinergi antara pendidikan, teknologi, dan masyarakat, yang merupakan kunci untuk menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan. Tentu saja, sifat inklusif dan moderatnya menciptakan ruang untuk dialog yang lebih konstruktif, serta menunjukkan bagaimana nilai-nilai keislaman dapat diterapkan dalam konteks modern.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh akademisi, tetapi juga masyarakat umum yang ingin mendapatkan inspirasi dan pengetahuan dari sosok Kiai Embay. Ini memperlihatkan bagaimana ilmu pengetahuan menyentuh banyak aspek kehidupan dan mengajak lebih banyak individu untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Kiai Embay menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan bedah buku ini, termasuk penulis yang dengan teliti menyusun biografinya. Buku ini menjadi representasi dari perjalanan hidupnya yang kaya, dan bisa menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Masyarakat pun diberikan ruang untuk menilai dan berinteraksi, sehingga menghasilkan diskusi yang bermanfaat dan mendalam. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara masyarakat, akademisi, dan pemimpin bisa menghasilkan produk pemikiran yang konstruktif dan bermanfaat.
Keterlibatan banyak orang dalam acara ini menggambarkan bahwa kisah hidup Kiai Embay menyentuh banyak individu dari berbagai kalangan. Upaya tersebut adalah langkah positif untuk merawat dan menghargai tradisi keilmuan yang telah ada.
Buku biografi yang ditulis dengan pendekatan sastra, jurnalistik, dan filosofis budaya ini diharapkan bisa menghadirkan gambaran utuh tentang sosok Kiai Embay. Hasil kerja Eko Supriatno patut diacungi jempol karena telah berhasil merangkai berbagai elemen penting dalam hidup Kiai Embay menjadi sebuah narasi yang inspiratif.
Respon terhadap buku ini sangat luar biasa. Banyak permintaan untuk mengadakan bedah buku dan cetak ulang, yang menunjukkan betapa besar minat masyarakat akan kisah hidup dan perjuangan Kiai Embay. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa keteladanan dan pemikiran beliau memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedepannya, terdapat usulan untuk menerbitkan buku lanjutan yang merangkum pandangan 12 pakar tentang Kiai Embay, yang tentunya bisa menjadi referensi bagi semua kalangan untuk lebih memahami konteks keindonesiaan serta nilai-nilai lokal yang diusung. Akhir kata, harapan untuk terus berkembang dan belajar dari sosok-sosok inspiratif terus mengemuka, dengan semangat untuk menciptakan generasi yang lebih baik.
