Sahman Muhamad Yasin, salah satu jemaah calon haji asal Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, mengalami tragedi yang menyentuh hati saat menunaikan ibadah haji. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit King Faisal, Mekkah, pada Sabtu, 24 Mei 2025, pukul 02.20 WAS. Kejadian ini menggugah perhatian banyak orang, mengingat betapa besarnya arti ibadah haji bagi umat Islam.
Menurut Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Lebak, Badrusalam, almarhum meninggal akibat penyakit jantung. Diketahui bahwa ia melaksanakan Haji Tamattu, yaitu ibadah haji yang dilakukan setelah beribadah Umrah. Fenomena ini menyoroti risiko kesehatan yang mungkin dihadapi para jemaah haji, terutama saat berada dalam kondisi iklim yang berbeda dan aktivitas yang padat.
Risiko Kesehatan selama Ibadah Haji
Mengerjakan ibadah haji melibatkan berbagai tuntutan fisik dan mental, mulai dari perjalanan panjang hingga pelaksanaan rukun haji yang beragam. Kenyataan ini sering kali membuat jemaah merasa lelah, dan jika tidak diimbangi dengan perhatian terhadap kesehatan, bisa berakibat fatal. Kasus meninggalnya Sahman menjadi pengingat bagi jemaah lainnya untuk selalu menjaga kesehatan selama berada di tanah suci.
Sebuah studi menunjukkan bahwa banyak jemaah haji membutuhkan perhatian medis selama perjalanan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca ekstrem, kurangnya istirahat, dan kondisi fisik masing-masing individu. Oleh karena itu, penting bagi jemaah untuk memahami kondisi kesehatan mereka sendiri dan berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum berangkat.
Persiapan dan Perhatian Kesehatan
Menyikapi kejadian ini, Badrusalam menghimbau para jemaah untuk terus memperhatikan kesehatan mereka. Dalam waktu dekat, jemaah mulai menunaikan rangkaian ibadah haji, termasuk Wukuf di Arafah, yang memerlukan stamina dan persiapan mental. Oleh karena itu, menjaga pola makan serta mengonsumsi air putih yang cukup sangatlah penting. Ini bukan hanya tentang kewajiban agama, tetapi juga tentang keselamatan pribadi.
Pentingnya menjaga kesehatan selama ibadah haji tidak bisa dikesampingkan. Para jemaah diharapkan untuk mendapatkan cukup istirahat, makan dengan baik, dan selalu menjaga hidrasi. Keberadaan petugas pembimbing dan medis yang siap memberikan pelayanan terbaik juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari persiapan haji yang matang.
Semoga setiap jemaah yang berangkat ke tanah suci bisa melaksanakan ibadah dengan sehat dan lancar, serta mendapatkan keberkahan dari kegiatan suci ini.
