Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kajian mendalam terkait pembentukan daerah otonomi baru di wilayah Tangerang bagian pesisir pantai utara. Inisiatif ini dinilai penting dalam rangka menciptakan pemerintahan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan publik.
Kemudian, beliau mengajak untuk merancang langkah-langkah yang matang dalam pembentukan daerah baru, dengan mengedepankan kajian yang menyeluruh. “Kajian ini perlu dilakukan agar ada kejelasan, dan harus diperhatikan baik oleh pemerintah maupun masyarakat,” tambahnya.
Kriteria Penting Pembentukan Daerah Otonom Baru
Dalam diskusinya, Maesyal memaparkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk mendirikan daerah otonom baru, antara lain lokasi pusat pemerintahan yang strategis. Lokasi ini harus mudah diakses dan memiliki potensi jalur perekonomian yang memadai. Hal ini diharapkan dapat mendukung daya saing daerah dalam menghadapi perkembangan ekonomi yang dinamis.
Sebagai tambahan, kajian yang merata amat dibutuhkan agar tidak hanya fokus pada wilayah yang sudah berkembang. Misalnya, daerah seperti Kosambi dan Teluk Naga yang selama ini sudah mengalami kemajuan. Dengan begitu, tidak ada satu pun kawasan yang tertinggal dalam hal pembangunan.
Pentingnya Kesejahteraan dan Keterlibatan Masyarakat
Maesyal juga menekankan bahwa pembentukan daerah baru harus berlandaskan pada visi dan misi yang jelas, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Keterlibatan masyarakat dalam proses ini mutlak diperlukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Tak hanya Kecamatan Tangerang Utara, tetapi juga daerah-daerah lain seperti Pakuhaji, Kemiri, dan Mauk perlu mendapatkan perhatian yang sama dalam proses pembangunan.
Dalam konteks pendapatan asli daerah (PAD), beliau optimis bahwa daerah otonom baru dapat memberikan kontribusi yang signifikan, bahkan hingga 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Tangerang. Hal ini membuka kesempatan bagi keterlibatan pihak ketiga guna berkontribusi dalam pembangunan wilayah.
Ketua Forum Transformasi Pantura, Ahmad Satibi, menyatakan perlunya diskusi intensif mengenai percepatan pembangunan di wilayah Tangerang Utara. Beberapa kecamatan, seperti Mauk, menghadapi masalah serius, termasuk abrasi yang parah, sehingga tindakan segera diperlukan.
Pihaknya mendukung penuh kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dan para investor dalam pengembangan wilayah pantura. “Kami membutuhkan investasi agar Tangerang utara bisa lebih maju secara ekonomi,” ungkapnya.
Selain itu, kehadiran investor diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti peningkatan lapangan kerja dan program tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, pemekaran Tangerang utara bukan hanya menghasilkan daerah baru, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk kesejahteraan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat.
Dalam perspektif yang lebih luas, perhatian terhadap masalah kemiskinan di wilayah Kabupaten Tangerang juga menjadi fokus utama. Dengan adanya daerah otonom baru, diharapkan akan terlahir kesempatan-kesempatan baru yang memicu pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di kawasan tersebut.
“Saya harap hasil diskusi ini dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah dengan dukungan dari orang-orang penting lainnya,” tutup Satibi, menegaskan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama.
