www.arahberita.id – Dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang terletak di Kabupaten Lebak, Banten, saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan karena tidak memiliki bangunan sendiri dan masih menumpang di sekolah lain. Situasi ini diungkapkan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah Lebak, Gugun Nugraha, saat menghadiri reses bersama Anggota Komisi X DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, di Rangkasbitung beberapa waktu lalu.
Gugun menyebutkan bahwa kedua SMK tersebut, yakni SMK 1 dan SMK 2 Cihara, telah menumpang di SMPN 1 Cihara selama 12 tahun. Hal ini tentu berdampak pada proses belajar mengajar yang seharusnya lebih optimal jika memiliki fasilitas yang memadai.
Menurutnya, ada harapan besar agar tahun ini kedua sekolah tersebut bisa segera memiliki bangunan sendiri. “Mudah-mudahan tahun ini bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten,” ujarnya penuh harapan dalam meeting tersebut.
Perjuangan untuk mewujudkan infrastruktur pendidikan yang lebih baik bukanlah hal yang mudah. Namun, komitmen dari para wakil rakyat, seperti Adde Rosi, sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan di daerah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan usulan yang masih menjadi masalah dalam bidang pendidikan di Lebak,” ungkap Adde Rosi, menegaskan pentingnya peran serta lembaga legislatif dalam mendukung perkembangan pendidikan.
Pentingnya Infrastruktur Pendidikan untuk Kemandirian Sekolah
Infrastruktur pendidikan yang baik adalah pondasi utama untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Ketika sekolah memiliki bangunan yang khas dan fasilitas yang memadai, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan berinovasi.
Kondisi SMK 1 dan SMK 2 Cihara yang masih menumpang tentu menghambat pengembangan potensi siswa. Mereka seharusnya bisa mengakses ruang kelas dan fasilitas praktikum yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan teknik dan kejuruan.
Pembangunan sekolah juga akan memberikan rasa memiliki bagi siswa dan guru. Dengan memiliki tempat belajar yang permanen, mereka bisa lebih fokus pada pengajaran dan pembelajaran, menciptakan siklus pendidikan yang lebih baik.
Memiliki bangunan sekolah sendiri bukan hanya masalah fasilitas, tetapi juga terkait dengan identitas lembaga pendidikan itu sendiri. Sekolah yang kokoh akan memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat bahwa pendidikan di daerah tersebut dapat diandalkan.
Tantangan dalam Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas di Lebak
Lebak memiliki berbagai tantangan yang menghalangi pengembangan pendidikan, terutama dalam hal pendanaan dan kebijakan yang konsisten. Masyarakat lokal juga perlu terlibat dalam proses mendukung pembangunan pendidikan di daerah mereka.
Adde Rosi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengatasi masalah pendidikan. “Kami harus bersama-sama mencari solusinya agar semua anak di daerah ini mendapatkan pendidikan yang layak,” tambahnya.
Pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Dalam konteks ini, diperlukan sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Investasi dalam pendidikan juga diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, program pendidikan yang ada dapat menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi bagi masyarakat dan negara.
Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Daerah
Masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan di daerah, termasuk dalam hal pengawasan dan partisipasi aktif. Melalui keterlibatan mereka, pendidikan bisa menjadi lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Partisipasi masyarakat bisa dilakukan melalui dukungan moril atau bahkan materiil, seperti sumbangan dana atau penyediaan fasilitas belajar. Ini adalah langkah-langkah yang dapat mempercepat perbaikan yang diperlukan.
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak juga sangat penting. Mereka perlu berperan aktif dalam proses belajar, misalnya dengan membantu tugas sekolah atau mengikuti kegiatan di sekolah.
Dukungan yang kuat dari masyarakat akan menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dan produktif. Dengan demikian, generasi muda akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.