Bupati Tangerang Banten, Moch Maesyal Rasyid, menegaskan pentingnya Festival Tabuh Bedug (FTB) sebagai identitas masyarakat Kecamatan Teluknaga yang telah dilestarikan selama 34 tahun. Festival ini bukan sekadar tradisi, melainkan juga upaya menjaga warisan budaya yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal.
“FTB adalah simbol pelestarian budaya dan nilai religius yang mengajak kita bersatu dalam semangat gotong royong. Suara bedug tidak hanya mengiringi irama, tetapi juga menggema kebijaksanaan lokal yang perlu dirawat,” ungkap Bupati Maesyal saat acara pembukaan festival di Teluknaga, Minggu (8/6/2025).
Pentingnya Pelestarian Budaya Lokal
Pelestarian budaya lokal seperti FTB menjadi refleksi identitas sebuah komunitas. Dalam setiap ketukan bedug, tersimpan cerita sejarah dan nilai kehidupan masyarakat yang harus terus diperkenalkan kepada generasi mendatang. Data menunjukkan bahwa masyarakat yang aktif melestarikan budayanya cenderung memiliki rasa kebersamaan yang lebih tinggi. Pengalaman menunjukkan bahwa kegiatan seperti FTB dapat menciptakan komunitas yang lebih solid dan saling mendukung.
Generasi muda memiliki peran kunci dalam pelestarian ini. Dengan melibatkan mereka dalam festival, mereka tidak hanya mengagumi warisan budaya tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam menjaga dan merawatnya. Diskusi dan keterlibatan generasi muda dalam festival ini diharapkan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal dan meningkatkan rasa bangga terhadap identitas mereka sendiri.
Strategi Meningkatkan Daya Tarik Festival
Dari perspektif strategi, Pemkab Tangerang berupaya agar Festival Tabuh Bedug semakin meriah dengan melibatkan lebih banyak pihak. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mengoptimalisasi setiap aspek festival, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Dengan kegiatan ini, diharapkan mampu menjadi magnet yang atraktif bagi wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal.
Ketua Pelaksana FTB 2025, Ahmad Lutfi, mengungkapkan bahwa festival kali ini diikuti oleh 19 tim dari 12 desa dengan sekitar 1.000 peserta. Dukungan dari pemerintah daerah, selain meningkatkan partisipasi masyarakat, juga menjadikan festival ini sebagai salah satu agenda unggulan tahunan. Dengan upaya bersama, FTB diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan memperkenalkan budaya Teluknaga lebih luas lagi.
Upaya ini menjadi penting untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga warisan budaya, sebagai upaya memperkuat jati diri masyarakat. Selain itu, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk terbuka terhadap potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan melalui pelestarian budaya.