www.arahberita.id – Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai persepsi umum yang mengatakan bahwa daerah kantong kemiskinan di Kabupaten Lebak terletak di wilayah selatan. Pandangannya ini disampaikan dalam Rapat Paripurna yang diadakan di Gedung DPRD Lebak, di mana ia menjelaskan data yang berbeda dari anggapan tersebut.
Dalam acara tersebut, Hasbi menyatakan bahwa kenyataannya, kantong kemiskinan justru terletak di wilayah tengah Kabupaten Lebak. Beberapa kecamatan yang disebutkan meliputi Kecamatan Leuwidamar, Cimarga, Sobang, Cirinten, dan Bojongmanik, yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi dalam data yang ada.
Hasbi menekankan bahwa pemahaman yang salah tentang lokasi kemiskinan tersebut perlu diperbaiki, agar kebijakan pembangunan dapat fokus pada wilayah yang memang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesenjangan serta menciptakan keadilan sosial di seluruh wilayah Kabupaten Lebak.
Pentingnya Data dalam Penanganan Kemiskinan di Kabupaten Lebak
Dalam konteks penanganan kemiskinan, data yang akurat sangat penting untuk menentukan kebijakan yang tepat. Hasbi menjelaskan bahwa banyak keputusan pembangunan yang selama ini diambil berdasar pada asumsi yang keliru.
Melalui penggunaan data yang valid, para pengambil keputusan dapat lebih memahami realitas yang ada di lapangan. Ini juga memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efektif untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Semakin tinggi ketepatan data, semakin besar kemungkinan untuk mengurangi kemiskinan di daerah tersebut. Selain itu, kejelasan lokasi kantong kemiskinan memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk merancang program-program yang khusus untuk membantu masyarakat di daerah tersebut.
Sinergi antara Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengatasi Kesenjangan Sosial
Hasbi juga menggarisbawahi bahwa kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan menjadi urusan bersama. Dia mengajak seluruh anggota DPRD dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah tersebut.
Sinergi ini diperlukan agar setiap program yang diusulkan dapat diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini merupakan langkah awal untuk membangun kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah ekonomi.
Melibatkan berbagai pihak dalam pembangunan tidak hanya mengurangi kemiskinan, tetapi juga akan menjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, kebijakan yang diambil akan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
Harapan untuk Masa Depan Lebak yang Lebih Baik
Dalam penutupan, Hasbi menegaskan harapannya untuk membuat Kabupaten Lebak menjadi daerah yang lebih rukun, unggul, dan aman. Mimpi ini tidak mutlak hanya pada satu periode kepemimpinannya, tetapi sebuah visi jangka panjang untuk masa depan daerah.
Kontribusi dari semua elemen sangat dibutuhkan untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan fokus pada kesetaraan dan pemerataan pembangunan, tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi secara kolektif.
Dengan upaya bersama, bupati yakin bahwa seluruh wilayah di Lebak, bukan hanya selatan, akan merasakan dampak positif dari pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Harapan ini bisa menjadi kenyataan jika semua pihak bersatu untuk menciptakan Lebak yang lebih baik.