Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, telah melepas sejumlah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) yang akan mengikuti Short Course di Amerika Serikat. Program tersebut merupakan langkah strategis untuk memperluas wawasan keilmuan dan memperkuat jaringan internasional di kalangan generasi muda.
Acara pelepasan ini menjadi momen berharga, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kabid Diklat BPMI dan para pengelola PKUMI. Pertanyaan yang muncul adalah, seberapa besar dampak dari program ini bagi mahasiswa dan komunitas yang lebih luas?
Peluang Belajar di Luar Negeri
Melanjutkan studi di luar negeri memberikan banyak peluang yang mungkin tidak didapatkan di dalam negeri. Mahasiswa PKUMI akan menempuh studi di University of California, Riverside (UCR) dan Hartford University. Di tempat-tempat ini, mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengalami langsung budaya akademik yang berbeda. Melalui interaksi dengan lingkungan akademik dan masyarakat setempat, mahasiswa dapat membangun perspektif yang lebih komprehensif.
Menurut sejumlah studi, pengalaman belajar di luar negeri meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini penting mengingat mahasiswa PKUMI diharapkan dapat menjadi duta untuk memasukkan perspektif Islam moderat dalam kajian akademis global. Kesempatan ini juga menjadi wadah untuk menjalin kerjasama dan mempromosikan nilai-nilai Islam yang ramah dan inklusif di tingkat internasional.
Maksimalkan Kesempatan dalam Program Short Course
Dalam sambutannya, Menteri Agama memberikan pesan agar mahasiswa menjaga citra PKUMI selama di Amerika. Mereka diharapkan tidak hanya membawa nama baik, tetapi juga mengambil manfaat maksimum dari pengalaman akademik yang berharga ini. Mahasiswa juga sebaiknya memanfaatkan setiap peluang untuk bertemu dengan para profesor dan aktif dalam seminar serta konferensi internasional.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Direktur PKUMI juga menekankan pentingnya sikap terbuka dalam mencari ilmu. Menggali pengetahuan tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di luar kelas merupakan langkah penting dalam memahami konteks budaya akademik di luar negeri. Dengan demikian, wawasan mahasiswa akan lebih holistik dan relevan dalam konteks global.
Dengan keberangkatan mahasiswa PKUMI ke Amerika, diharapkan mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan yang lebih dalam, tetapi juga dapat kembali dengan pengalaman yang kaya. Hal ini diharapkan berdampak pada pengembangan kajian Islam dan dakwah moderat di Indonesia, membangun jembatan antara tradisi dan modernitas dalam konteks global.