www.arahberita.id – Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, tengah berupaya mengatasi permasalahan banjir di beberapa wilayah dengan membangun 28 lokasi saluran pembuang. Proyek ini merupakan langkah proaktif untuk menghadapi fenomena curah hujan tinggi yang telah berdampak pada berbagai kawasan di daerah tersebut.
Kepala Bidang Drainase Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA), Yawan Duriyawan, mengungkapkan bahwa sejumlah proyek saluran pembuang ini berasal dari usulan masyarakat yang disampaikan melalui kelurahan dan kecamatan. Dengan melibatkan partisipasi publik, pemerintah berharap dapat mencapai hasil yang lebih optimal.
Pembangunan saluran ini diharapkan dapat mencegah genangan air yang sering terjadi di daerah rawan banjir. Masyarakat diharapkan berpartisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak menutup saluran yang sedang dibangun.
Proyek Infrastruktur Drainase untuk Cari Solusi Jangka Panjang
Pembangunan saluran pembuang ditargetkan rampung pada akhir bulan Juli 2025, dengan beberapa wilayah prioritas seperti Sukaharja dan Pasir Gadung. Melalui proyek ini, pemerintah ingin memastikan aksesibilitas air hujan menuju saluran pembuang dengan lebih baik.
Wilayah lainnya yang juga menjadi fokus pembangunan adalah Cibogo Wetan, Kelapa Dua, Kedaung Barat, hingga Kawasan Mpu Tantular. Semua lokasi ini telah dikategorikan sebagai area dengan risiko banjir yang tinggi, sehingga mendesak untuk segera dilakukan penanganan.
Sebanyak 80 persen progres pembangunan telah mencapai tahap penyelesaian pada awal Juli 2025. Dengan adanya angka ini, pihak DBM-SDA optimis proyek bisa selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pentingnya Peran Masyarakat dalam Proyek Drainase
Keterlibatan warga menjadi hal esensial dalam keberhasilan proyek ini. Yawan Duriyawan mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena perilaku ini dapat mengakibatkan sumbatan di saluran dan memperparah kondisi banjir. Pengertian dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan ini.
Proyek saluran pembuang juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan saluran yang berfungsi baik, risiko banjir dapat diminimalisir, dan kualitas hidup masyarakat pun akan meningkat.
Pemerintah juga akan terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan saluran pembuangan. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terbangun kesadaran kolektif di antara warga untuk menjaga infrastruktur yang telah dibangun.
Analisis Dampak Jangka Panjang dan Keberlanjutan Proyek
Dalam jangka panjang, proyek drainase ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pembangunan lingkungan di Kabupaten Tangerang. Penanganan banjir yang lebih baik tentu akan menarik minat investasi dan kemajuan ekonomi daerah.
Dengan saluran pembuang yang efisien, risiko kerugian akibat banjir dapat dialokasikan untuk pembangunan lainnya. Keberhasilan proyek ini bisa menjadi model bagi daerah lain yang mengalami permasalahan serupa.
Selain itu, berbagai insentif juga direncanakan untuk mendorong masyarakat aktif terlibat dalam pemeliharaan saluran. Kesadaran bahwa keberhasilan proyek ini dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting.