Dalam dunia sepak bola Indonesia, perubahan pelatih sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu, termasuk bagi klub Persita Tangerang yang saat ini bersiap mengumumkan pelatih baru untuk musim Liga Indonesia I 2025/2026.
Perpindahan ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama bagi para penggemar klub yang ingin mengetahui siapa sosok yang akan melanjutkan visi dan misi tim ke depan. Hingga saat ini, belum ada kepastian dari pihak manajemen terkait pengganti Fabio Lefundes yang telah resmi hengkang.
Proses Mencari Pelatih Pengganti di Liga Indonesia
Mencari pelatih yang tepat bukanlah tugas yang mudah. Manajemen Persita Tangerang perlu mempertimbangkan banyak faktor, seperti pengalaman, filosofi permainan, serta kemampuan dalam mengembangkan pemain. Penggantian pelatih ini juga biasanya melibatkan penilaian mendalam terhadap kinerja tim selama musim sebelumnya.
Tahun lalu, di bawah arahan Coach Fabio, Persita tampil dengan catatan 12 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 15 kekalahan. Hal ini menempatkan mereka di posisi ke-11 klasemen akhir Liga 1 2024/25. Catatan tersebut menjadi tolok ukur bagi manajemen untuk melakukan perubahan. Apresiasi terhadap kontribusi Fabio Lefundes juga perlu diimbangi dengan penilaian objektif mengenai performa tim secara keseluruhan.
Strategi Baru untuk Meningkatkan Performa Tim
Selain pelatih, penting juga bagi Persita untuk meninjau kembali strategi permainan dan kebutuhan skuad. Mengingat kehilangan dua staf pelatih lainnya, pelatih fisik Joao Pedro dan analis tim Vinicius Argirita, manajemen perlu mempertimbangkan pendekatan baru dalam pelatihan dan pengembangan pemain.
Melihat dari performa tim, Persita tentu ingin mengoptimalkan potensi pemain muda dan meningkatkan daya saing di liga. Hal ini bisa menjadi momentum untuk merumuskan strategi yang lebih baik di musim depan. Dengan memperhatikan tren di liga dan kebutuhan tim, pelatih baru diharapkan dapat membangun komunikasi yang efektif dengan pemain, serta menciptakan suasana positif di dalam tim.
Penting pula untuk tidak hanya berpaku pada angka-angka statistik, tetapi juga mengutamakan hubungan emosional di antara pelatih dan pemain. Kesiapan mental seorang pemain sama pentingnya dengan kesiapan fisiknya. Komunikasi dan dukungan yang baik antara pelatih dan pemain dapat mengarah pada pencapaian yang lebih baik dalam kompetisi. Kesuksesan yang didapat di masa lalu oleh pelatih sebelumnya menjadi pelajaran berharga untuk pemilihan pelatih selanjutnya.