www.arahberita.id – Pemerintah Indonesia telah melakukan evakuasi terhadap sebelas warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Iran akibat meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Langkah ini diambil untuk melindungi keselamatan WNI yang berada dalam situasi berisiko tinggi, mengingat dampak konflik yang terjadi di kawasan tersebut.
Proses evakuasi dimulai dengan keberangkatan mereka dari Istanbul menggunakan pesawat Turkish Airlines. Tindakan ini mendapat perhatian serius dari pemerintah, khususnya Presiden Republik Indonesia yang langsung menginstruksikan agar langkah-langkah cepat diambil untuk menyelamatkan warganya.
Di antara WNI yang dievakuasi, kebanyakan adalah mahasiswa yang sedang menempuh studi di Iran. Menurut pihak Kementerian Luar Negeri, evakuasi ini adalah hasil dari koordinasi dan persiapan yang matang sebelum keputusan diambil.
Persiapan dan Koordinasi Evakuasi WNI dari Iran
Menurut informasi dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Andy Rachmianto, pemerintah memastikan adanya komunikasi yang baik dengan pihak berwenang setempat di Iran. Sejak konflik mulai memanas, mereka telah menyusun rencana untuk mengamankan warganya agar tidak terjebak dalam situasi berbahaya.
Pemerintah melakukan berbagai langkah preventif untuk memfasilitasi pemulangan para WNI. Ini termasuk menjalin komunikasi dengan otoritas lokal di Iran, agar proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Sebanyak 97 orang WNI telah berhasil dievakuasi, yang mencakup satu orang yang merupakan pasangan dari WNI yang menikah dengan warga asing. Keberangkatan mereka merupakan bentuk respons cepat pemerintah dalam menghadapi situasi yang berkembang di Iran.
Kondisi WNI Selama dalam Proses Evakuasi
Selama proses evakuasi, para WNI dalam keadaan sehat meskipun mereka harus menjalani perjalanan yang panjang. Sejak tanggal 20, mereka telah meninggalkan Iran dan menunggu di Baku, Azerbaijan, sebelum akhirnya dijadwalkan untuk penerbangan kembali ke Jakarta.
Pihak Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa setiap langkah diambil untuk menjaga kesejahteraan WNI selama dalam transit. Semua prosedur penjemputan dan penerbangan ditangani secara profesional demi memastikan kepulangan yang aman.
Kondisi di Baku cukup baik, dengan fasilitas yang memadai untuk menampung para WNI yang menunggu keberangkatan mereka. Namun, situasi ini tetap menjadi tantangan tersendiri, karena jadwal penerbangan bisa mengalami perubahan.
Jadwal Penerbangan dan Penundaan yang Terjadi
Kepulangan 29 orang WNI melalui Bandara Soekarno-Hatta mengalami penundaan yang tidak terduga. Meskipun sudah dijadwalkan sebelumnya, penerbangan menggunakan Qatar Airways mengalami perubahan dalam waktu ketibaannya di Indonesia.
Sebelum penundaan terjadi, pihak kementerian sudah menyiapkan berbagai langkah untuk menyambut kedatangan para WNI. Awak media dan staf dari kementerian telah bersiaga dalam menunggu kedatangan mereka di bandara.
Keterlambatan ini menjadi perhatian karena pentingnya menjaga komunikasi yang baik dengan pihak maskapai. Penting untuk memastikan agar para WNI mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi penerbangan mereka agar tidak panik.