www.arahberita.id – Pemerintah Kabupaten Tangerang di Banten tampaknya kurang perhatian terhadap keberadaan objek wisata Kramat Solear di Desa Cikuya, Kecamatan Solear. Hal ini membuat sarana dan prasarana yang ada tampak tidak terawat, meskipun lokasi tersebut menyimpan nilai sejarah yang sangat penting.
Masyarakat setempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya perhatian yang diberikan oleh pemerintah daerah. Sementara itu, Kramat Solear menjadi sebuah situs bersejarah, dengan makam ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Banten.
Mahmudin, seorang warga yang berusia 60 tahun, mengatakan bahwa keberadaan makam Syekh Mas Mas’ad di tempat itu seharusnya menarik perhatian pemerintah. Dia adalah salah satu ulama dan panglima Kesultanan Banten yang aktif dalam memperkenalkan Islam di abad ke-14.
Kondisi Obyek Wisata dan Minimnya Sarana Penunjang
Meskipun keberadaan makam ini menjadi daya tarik wisata spiritual, kondisi lingkungan di sekitarnya sangat mengecewakan. Ketika sejumlah jurnalis berkunjung ke lokasi, mereka menemukan hanya lima kendaraan mini bus dan beberapa sepeda motor yang terparkir.
Langit yang mendung menambah suasana sepi di area tersebut, dengan hanya sedikit pengunjung yang tampak. Para pedagang lokal berusaha menarik perhatian pengunjung untuk membeli makanan yang mereka jual, terkhusus untuk diberikan kepada monyet ekor panjang yang berkeliaran di lokasi.
Sayangnya, halaman parkir yang seharusnya bersih dan rapi nampak ditumbuhi rumput liar, sementara sampah plastik berserakan tanpa ada tempat pembuangan yang layak. Hal ini menciptakan kesan kurangnya pemeliharaan dari pihak berwenang.
Perawatan yang Tidak Memadai dan Kesan Kumuh
Sarana umum lainnya, seperti toilet, hanya tersedia di area makam, sehingga menyulitkan pengunjung yang biasanya lebih banyak berada di area parkir. Pagar yang mengelilingi obyek wisata sudah tampak lusuh, dan sebagian bagian telah hancur.
Pemandangan di sekitar makam juga sangat tidak mendukung, dengan bekas bungkus makanan dan sampah plastik berserakan di mana-mana. Tidak ada tempat sampah yang disediakan, membuat pengunjung merasa tidak nyaman.
Jalan di sekitar makam hanya dibuat dari paving blok yang jarang terawat. Keberadaan tanaman keras yang usia ratusan tahun memang menambah keindahan, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengunjung ketika angin kencang berhembus.
Harapan Masyarakat Terhadap Pemerintah Daerah
Warga setempat berharap agar pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan perhatian lebih terhadap kondisi Kramat Solear. Dengan visi misi yang menyatakan pentingnya nilai-nilai religius, sudah seharusnya objek wisata ini dikelola dengan baik.
Banyak masyarakat yang merasa paradoks antara visi misi yang ada dengan kenyataan di lapangan. Mereka berharap agar instansi yang bertanggung jawab tidak hanya berdiam diri melihat fenomena yang terjadi.
“Kami ingin melihat adanya perubahan yang nyata,” ungkap Mahmudin, menyampaikan harapan komunitas terhadap pemerintah. Kramat Solear berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menarik jika dikelola dengan benar.