www.arahberita.id – Pemerintah Kabupaten Lebak sedang menyiapkan anggaran hampir Rp2 miliar untuk rehabilitasi Gedung Negara, yang merupakan rumah dinas Bupati Lebak. Dengan anggaran tersebut, diharapkan perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkualitas.
Menurut informasi yang didapat dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan, total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp2,1 miliar. Anggaran ini juga mencakup biaya untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) serta jasa konsultasi pengawas untuk proyek tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak, Irvan Suyatuvika, menjelaskan bahwa dana sebesar Rp1,9 miliar akan khusus digunakan untuk pekerjaan rehabilitasi. Sisanya digunakan untuk penyusunan DED dan konsultasi pengawasan agar proyek berjalan dengan baik dan terencana.
Pentingnya Rehabilitasi Gedung yang Memiliki Nilai Sejarah
Rehabilitasi gedung negara memang perlu dilakukan untuk menjaga bangunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Kerusakan yang terjadi pada gedung tersebut sudah tergolong ke dalam kategori rusak sedang, sehingga memerlukan perhatian lebih.
Irvan menjelaskan bahwa bagian atas gedung sudah banyak mengalami keropos, menunjukkan perlunya segera dilakukan perbaikan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa proses rehabilitasi tidak hanya memulihkan fungsi gedung, tetapi juga melestarikan nilai historisnya.
Mengingat status bangunan tersebut sebagai cagar budaya, berbagai tahapan tambahan diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan perbaikan. Oleh karena itu, Dinas PUPR Lebak harus melakukan penelitian mendalam mengenai material dan teknik konstruksi asli bangunan.
Proses Panjang Dalam Perbaikan Bangunan Cagar Budaya
Dalam melakukan rehabilitasi, Dinas PUPR harus berkoordinasi dengan pihak Balai Cagar Budaya di provinsi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat. Ini penting untuk memastikan bahwa semua perbaikan mengikuti standar pelestarian yang telah ditetapkan.
“Kita harus mendapatkan rekomendasi dulu dari Balai Cagar Budaya di provinsi,” kata Irvan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya proses evaluasi terhadap material dan teknik yang akan digunakan dalam proyek rehabilitasi tersebut.
Pemilihan bahan baku harus sesuai dengan karakteristik asli bangunan yang diinginkan. Misalnya, pemilihan jenis kayu atau semen yang digunakan dalam perbaikan harus mencerminkan material asli yang ada, agar bangunan tetap memiliki keaslian.
Manfaat dan Harapan dari Proyek Rehabilitasi Ini
Dengan perbaikan ini, diharapkan Gedung Negara tidak hanya akan berfungsi lebih baik, tapi juga menjadi tempat yang layak untuk dijadikan pusat kegiatan pemerintahan. Rehabilitasi gedung juga dapat menarik lebih banyak perhatian masyarakat terhadap pentingnya pelestarian bangunan bersejarah.
Diharapkan setelah rehabilitasi, Gedung Negara dapat berfungsi dengan optimal dan menjadi penanda sejarah yang kuat bagi masyarakat Lebak. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya.
Proses rehabilitasi yang melibatkan banyak pihak ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pemerintah, tapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan memperbaiki gedung, masyarakat akan memiliki tempat yang lebih baik untuk berinteraksi dan merayakan sejarah lokal mereka.