www.arahberita.id – Sejumlah warga di Kabupaten Tangerang, Banten, tampaknya memiliki tradisi unik yang membawa kebanggaan lokal ke luar negeri. Mereka mengemas dodol Tenjo, sebuah camilan khas, untuk dibagikan kepada teman-teman mereka yang bekerja di Hongkong sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dalam wawancara dengan Teh Nani, seorang pedagang dodol Tenjo berusia 51 tahun, ia menceritakan pengalamannya yang cukup mengejutkan. Beberapa pelanggan yang akan berangkat ke Hongkong membeli dodol dalam jumlah yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Nani mengungkapkan bahwa hingga kini, penjualannya tidak pernah mengalami lonjakan permintaan sebesar itu, dan ia terkesan bahwa camilannya sangat diterima di luar daerah. Ini menunjukkan bahwa dodol Tenjo bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kebanggaan bagi masyarakatnya.
Asal Usul dan Cara Pembuatan Dodol Tenjo yang Menggugah Selera
Dodol Tenjo merupakan produk kuliner yang terbuat dari beras ketan, santan, dan gula aren, yang dimasak dengan cara tradisional. Proses pembuatan dodol ini melibatkan pengadukan adonan dalam kuali besar dengan menggunakan kayu bakar, memberikan cita rasa yang khas.
Rasa dodol Tenjo diyakini lebih gurih dibandingkan produk sejenis berkat penggunaan gula aren yang berkualitas. Teknik memasak yang tradisional ini menjadi satu dari sekian banyak alasan mengapa dodol Tenjo begitu dicari dan disukai oleh masyarakat.
Perlu dicatat, dodol Tenjo juga memiliki ciri khas lain yang berbeda dengan jenis dodol lainnya. Makanan ini tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga masa simpannya terbatas, tetapi ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang lebih memilih makanan alami.
Keunikan dan Pasar Dodol Tenjo di Kalangan Masyarakat
Marhanis, seorang pedagang lain berusia 43 tahun, menambahkan bahwa sifat dodol Tenjo yang tanpa pengawet merupakan daya tarik bagi pelanggannya. Meskipun masa simpannya cukup singkat, ini menunjukkan kualitas bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksinya.
Pedagang dodol Tenjo biasanya beroperasi di sekitar bunderan patung Keluarga Berencana, kawasan Bugel, Tigaraksa. Masyarakat setempat, termasuk penduduk dari Kecamatan Solear dan Tenjo, Kabupaten Bogor, adalah penjual utama camilan ini.
Bagi banyak orang, dodol Tenjo bukan hanya camilan, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi yang harus dipertahankan. Fenomena ini membuktikan bahwa makanan tradisional memiliki pasar yang potensial, bahkan hingga ke luar negeri.
Harga dan Varian Dodol Tenjo yang Tersedia di Pasaran
Ketika membicarakan harga, dodol Tenjo tergolong sangat terjangkau bagi masyarakat. Mulai dari Rp5.000 hingga Rp35.000, konsumen bisa mendapatkan dodol dalam berbagai ukuran, semuanya dikemas rapi dalam plastik.
Kualitas dan harga yang terjangkau membuat dodol Tenjo semakin dikenal luas. Dalam beberapa minggu saja, makanan ini bisa menjadi favorit, meskipun harus dijual dalam kondisi segar.
Para pembeli seringkali merasa puas dengan kualitas dan rasa dodol Tenjo, bahkan mereka menjadikan camilan ini alternatif untuk dibawa saat berpergian. Hal ini menunjukkan bahwa dodol Tenjo memiliki tempat khusus dalam hati masyarakat.